Pengenalan Arduino
Arduino merupakan sebuah minimum sistem mikrokontroler yang bersifat open-source. Platform Arduino terdiri dari Hardware yang berupa sebuah board atau PCB dan Software atau Arduino IDE (Integrated Development Environment. Kita bisa menulis program baris instruksi untuk menjalankan arduino dengan aplikasi Arduino IDE tersebut.
Banyak orang yang menggunakan Arduino untuk membangun project elektronika karena mudah dan praktis. Kita tidak memerlukan board downloader tambahan, karena kita hanya perlu menyambungkan board Arduino dengan komputer hanya dengan kabel USB. Seiring berjalannya waktu memprogram Arduino tidak hanya lewat komputer, namun sekarang bisa memprogram Arduino menggunakan HP bisa lewat koneksi kabel USB ataupun lewat koneksi Bluetooth.
Bahasa pemrograman pada Arduino IDE menggunakan bahasa pemrograman C++ yang sederhana sehingga lebih mudah.
Sebuah board Arduino memiliki desain dengan standar bentuk board serta posisi dan susunan pin/port, sehingga lebih mudah menggunakan dan mengaksesnya dengan perangkat lain.
Bagian-Bagian Arduino
Sebuah board arduino memiliki beberapa varian, seperti Arduino Uno, Arduino Mega, Arduino Pro Mini, Arduino Nano, Arduino Micro, dll. Varian tersebut memiliki bentuk, spesifikasi dan desain yang berbeda-beda, namun memiliki bagian-bagian yang hampir sama. Bagian-bagian pada board Arduino diantaranya:
Port DC Power
Beberapa varian Arduino memiliki port sumber tegangan yang bisa menyambungkannya dengan power supply 5-12 Volt DC. Namun ada beberapa board Arduino yang berukuran kecil seperti Arduino Pro Mini, Arduino Nano, Arduino Micro, Arduino Fio, dll hanya bisa menerima tegangan dari pin VCC dan dari Port USB.
Port USB
Port USB selain bisa menggunakannya untuk sumber tegangan, juga berfungsi sebagai jalur koneksi pemrograman Arduino dari/ke komputer.
Tombol Reset
Ketika kita menekan tombol reset, ini akan menghubungkan pin reset dengan ground yang akan merestart semua kode program yang ada di dalam Arduino. Reset ini akan sangat membantu jika kode tidak berjalan berulang-ulang, tapi kamu ingin menjalankannya beberapa kali.
Voltage Regulator
Regulator tegangan berfungsi untuk membatasi jumlah tegangan yang masuk ke board Arduino. Tentu saja, ini memiliki batas, jadi jangan menghubungkan Arduino kita dengan yang lebih besar dari 20 volt.
Power LED Indicator
Ada sebuah LED kecil di samping kata ‘ON’. LED ini akan menyala setiap kali kita menghubungkan board Arduino ke sumber tegangan, namun jika LED ini tidak menyala, ada kemungkinan ada sesuatu yang salah.
TX RX LED
TX adalah singkatan dari transmit, sedangkan RX adalah singkatan dari receive. Kata ini cukup familiar dalam istilah elektronik untuk menunjukkan pin sebagai komunikasi serial. Dalam board Arduino terdapat dua tempat tulisan TX dan RX – pertama pada pin digital 0 dan 1, dan yang kedua di samping indikator LED TX dan RX (12). LED ini akan memberi kita beberapa indikasi visual setiap kali Arduino menerima atau mentransmisikan data (seperti saat kita memasukan program baru ke board Arduino).
IC Utama
Komponen yang paling utama dalam Arduino adalah IC (Integrated Circuit) yang merupakan otaknya Arduino. IC utama pada Arduino UNO berbeda dengan jenis board Arduino lainnya, tetapi biasanya merupakan IC keluarga ATmega yang diproduksi oleh perusahaan ATMEL. Untuk mengetahui jenis IC yang terdapat pada Arduino biasanya tertulis disisi atas IC, namun jika kita ingin mengetahui lebih banyak tentang perbedaan antara IC tersebut, kita dapat melihatnya pada datasheet.
Pin Input Output
Setiap Arduino memiliki berbagai macam pin input dan output yang berfungsi untuk menghubungkan board Arduino dengan perangkat lain. Pin Arduino biasanya berupa female header sehingga untuk mendapatkan koneksi dari pin Arduino hanya cukup menyolokan kabel ke dalam lubang pin header tersebut. Terdapat beberapa pin pada Arduino dengan fungsi yang berbeda-beda, masing-masing pin diberi label sesuai nama dan fungsinya pada PCB.
GND
GND : Kependekan dari ‘Ground’. Terdapat beberapa pin ground dan semuanya dapat digunakan.
Tegangan 5V dan 3,3 V
Pin 5V memberikan supply tegangan 5 volt, dan 3.3V pin memberikan supply tegangan 3.3 volt. Kebanyakan Arduino bekerja pada tegangan 5 atau 3.3 volt.
Analog In
Pin ini merupakan pin Analog Input yang memiliki 6 buah pin yang bertanda ‘Analog In’ (A0 sampai A5 pada Arduino UNO). Pin ini dapat membaca sinyal dari sensor analog (seperti sensor suhu, sensor cahaya, sensor kelembaban, sensor ultrasonic, dll) dan mengkonversinya kedalam nilai digital yang dapat kita baca.
Digital Input/Output
Pin Digital Input/Output memiliki jumlah 14 pin (0 sampai 13 pada UNO). Kita bisa menggunakan pin ini sebagai digital input (seperti tombol, dll) dan digital output (seperti menyalakan sebuah LED), namun pin ini juga bisa digunakan sebagai PWM.
PWM (Pulse-Width Modulation)
Kamu bisa melihat simbol (~) pada beberapa pin digital (3, 5, 6, 7, 9, 10, dan 11 pada UNO). Pin ini berfungsi sebagai pin digital biasanya, tetapi kita bisa menggunakannya sebagai Pulse-Width Modulation (PWM), sederhananya pin ini dapat mengeluarkan keluaran tegangan Analog.
TX dan RX
Pin ini berfungsi sebagai komunikasi serial UART (Universal Asynchronous Receiver-Transmitter).
AREF (Analog Reference)
Kita bisa menggunakan pin AREF untuk mengatur tegangan referensi external (antara 0 dan 5 volt) sebagai batas untuk pin analog input.